kata?

jadi inget lagunya peterpan, "kaki di kepala...kepala di kaki...." yah gitu deh kira-kira liriknya. saat kesulitan mengekspresikan isi otakku ini, rasanya lirik lagu itu cukup menggambarkan.

butuh waktu lama,
untuk bernapas lega.
entah beban itu ada,
atau hanya aku yang mengada-ada.
betul, bahwa ada bumbu hiperbola,
aku tak mengungkirinya.

sampai akhirnya, aku nggak sengaja baca lagi catatan kaki di salah satu emailku,

"Adalah kata-kata yang memberi bentuk pada sesuatu yang masuk dan keluar dari diri kita.
Adalah kata-kata yang menjadi jembatan untuk menyeberang ketempat lain.
Ketika kita diam, kita akan tetap sendirian.
Berbicara, kita mengobati rasa sakit.
Berbicara kita membangun persahabatan dengan yang lain.
Para penguasa menggunakan kata-kata untuk menata imperium diam.
Kita menggunakan kata-kata untuk memperbaharui diri kita
Inilah senjata kita saudara-saudaraku"
(Subcomandante Marcos, 12 Oktober 1995)

figur Marcos seolah-olah datang menyapa. lembar-demi lembar nostalgia buku kata adalah senjata seolah-olah ada di depan mata. aku mengakhiri kegundahanku itu dengan pena.

thanks mom, atas nasehatmu, "kalau cuma ngerjain apa yang kamu suka, kapan kamu majunya?"