Yang harus dijalani,

Aku tau, profesional level itu lebih susah dari associate level. Tapi nggak sangka sekompleks ini. Hari pertama, kebelet ngelab, malah jadi puyeng tanpa ujung karena nggak didasari konsep yang kuat. Hari kedua, cuman ganti-ganti buku aja, baca ini dikit, itu dikit, ganti lagi, buka lagi yang lain.

Akhirnya aku punya kesimpulan. Bukan bahannya yang susah, tapi lebih susah lagi untuk tetep konsen ke bahan yang dipelajari. Otak ini rasanya nggak kompromi. Ada aja pikiran yang nakal, menggelitik, binal, dan segudang pemikiran-pemikiran lain.

Apa iya sih butuh nutirisi otak? Hem...

Dan lagi, perfeksionisku kambuh. Pengennya sekali baca ngerti. Instant banget ya? Sayangnya aku belum pernah ketemu dokter spesialis perfeksionis.

Semalem sempat liat status ym nya nora, tertulis akar dari penderitaan manusia adalah tidak menempatkan diri pada tempatnya. Aku jadi inget budi sekilas bilang "kita kan masih junior, ntar dikira nyolot lagi..." yah, itu tanggapan becanda nya dia waktu aku ngajak untuk bikin study group buat Expert level.

Apa iya sih, pengen BSCI dalam seminggu itu namanya nggak tau diri? Bukannya banyak juga orang-orang yang masuk level profesional dalam itungan minggu? Tentunya terlepas dari skill, bukan sekedar nilai yang tercetak di atas kertas.

Jadi inget, Ziglar pernah bilang
"You don't have to be great to start, but you have to start to be great."

Iya, BSCI,
satu minggu lagi.