tissue, rokok, dan pikiran laki-laki,
ritual tiap hari,
pulang kantor jam 4 ato jam 5 pagi, trus makan indomie.
tapi ada yang menggelitik pikiranku pagi itu, tentang tissue, rokok dan pikiran laki-laki.
bagi orang yang ngerokok, kehadiran asbak sering dicari-cari. Buat yang ngerokok pasti tau perasaan kayak gini, rokok udah nyala, tapi pas clinguk sana sini nggak ada asbak, jadi bingung deh mau buang abu rokoknya di mana. apalagi kalo di tempat yang rada elit dikit, masa sih ya abu rokok itu dibuang ke lantai?
bagi wanita, kehadiran tissue mungkin tak perlu lagi dipertanyakan pentingnya.
dan pikiranku, yang tak perlu lagi dipertanyakan keanehan-keanehan [kadang nggak perlu] hasilnya.
laki-laki yang kebanyakan pake tissue, pasti akan dipertanyakan kemaskulinannya, akan diragukan kelaki-lakiannya. Wanita yang jarang deket sama tissue, bisa dibilang tomboy.
bagi beberapa laki-laki, wanita bisa dianggap seperti tissue, sekali pake trus dibuang.
ah lalu kuingat, seorang wanita pernah bilang, laki-laki itu kayak tissue toilet, cuman dipake buat ngebuang kotoran doang.
Lalu, indomie itu datang,
waktu kucari asbak,
kulihat asbak penuh dengan tissue, kupikir, gimana caranya mattin rokokku?
ah dasar, cuman orang yang nggak ngerokok aja yang bisa dengan enaknya ngebuang tissue di atas asbak.
lalu sekelebat, pikiran itu datang. Cuman orang yang ngerokok aja yang bisa dengan enaknya membiarkan asap rokoknya kemana-mana, dan akhirnya, orang yang nggak ngerokok terpaksa nutupin hidungnya dengan tissue, lalu dibuangnya ke asbak.
ritual tiap hari,
pulang kantor jam 4 ato jam 5 pagi, trus makan indomie.
tapi ada yang menggelitik pikiranku pagi itu, tentang tissue, rokok dan pikiran laki-laki.
bagi orang yang ngerokok, kehadiran asbak sering dicari-cari. Buat yang ngerokok pasti tau perasaan kayak gini, rokok udah nyala, tapi pas clinguk sana sini nggak ada asbak, jadi bingung deh mau buang abu rokoknya di mana. apalagi kalo di tempat yang rada elit dikit, masa sih ya abu rokok itu dibuang ke lantai?
bagi wanita, kehadiran tissue mungkin tak perlu lagi dipertanyakan pentingnya.
dan pikiranku, yang tak perlu lagi dipertanyakan keanehan-keanehan [kadang nggak perlu] hasilnya.
laki-laki yang kebanyakan pake tissue, pasti akan dipertanyakan kemaskulinannya, akan diragukan kelaki-lakiannya. Wanita yang jarang deket sama tissue, bisa dibilang tomboy.
bagi beberapa laki-laki, wanita bisa dianggap seperti tissue, sekali pake trus dibuang.
ah lalu kuingat, seorang wanita pernah bilang, laki-laki itu kayak tissue toilet, cuman dipake buat ngebuang kotoran doang.
Lalu, indomie itu datang,
waktu kucari asbak,
kulihat asbak penuh dengan tissue, kupikir, gimana caranya mattin rokokku?
ah dasar, cuman orang yang nggak ngerokok aja yang bisa dengan enaknya ngebuang tissue di atas asbak.
lalu sekelebat, pikiran itu datang. Cuman orang yang ngerokok aja yang bisa dengan enaknya membiarkan asap rokoknya kemana-mana, dan akhirnya, orang yang nggak ngerokok terpaksa nutupin hidungnya dengan tissue, lalu dibuangnya ke asbak.
Great blog you havee here
Post a Comment